Senin, 12 Oktober 2015

Cinta Kita



 CINTA KITA

Serumit tali-tali yang dirajut menjadi satu, menghasilkan suatu karya yang indah. Bukan untuk orang lain tapi  untuk kita. Iya, sesimple itu, untuk kita.
Serumit itu juga perkenalan antara kita, tapi juga sesederhana itu cerita menyatukan kita untuk saling memiliki satu sama lain. Saling berbagi, susah senang, duka lara dan bahagia. Menggenggam satu sama lain saat terpuruk, saling memperjuangkan saat jatuh, saling mengerti segala kekurangan, kelemahan, bukan kelebihan ataupun kekuatan, Itu cinta yang saling bertahan ketika orang lain dengan mudahnya saling melepas dan berganti mencari cinta yang lain, mengejar kesempurnaan mungkin. Tapi keyakinan ku tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan aku yakin Allah yang telah mengatur perasaan di hati ini, rasa indah ini, anugrah ini untuk tetap bertahan bersamamu meski jalan tak semudah yang ku bayangkan...
Saat aku ragu akan perasaan mu untuk rasa ini, Allah memberi kekuatan, kesabaran, ketabahan, semua kan indah pada waktunya, janji suci itu akan terikat pada waktunya, yang sekiranya bagi Allah adalah waktu yang tepat. Dan dari itu aku belajar, "manusia hanya bisa berencana, dan Allah lal segala penentunya, bukan cinta kita"
Aku mulai membiarkan semua berjalan seadanya, begini adanya, dengan rasa yang mulai pudar indahnya, namun itu hanya sebentar. Karena cinta ini begitu besar telah begitu besar untukmu, dan keraguan itu lah yang memudar, bukan cinta ini bukan sayang ini ataupun rasa ini. Allah, skenarionya begitu rumit untuk dimengerti, namun didalamnya tersimpan banyak keindahan pelajaran, jawaban dari berbagai pertanyaan yang tak terucapkan. Cintamupun juga semakin besar, hingga aku mampu merasa dicintai begitu dalamnya, dan dalam hati yang paling dalam, aku berharap hal ini tak akan berubah untuk selamanya, selamanya.
Aku biarkan kau jauh, tapi kau tak menjauh. Justru ceritanya kau semakin dekat, semakin dekat, dan semakin dekat seakan tak ingi berpisah walau hanya sehari, sejam, semenit bahkan sedetik (lebay)....
Iya, serumit itu. Perjalanan panjang bahnkan terlalu banyak kenangan yang tak mungkin bisa untuk dilupakan. Kenapa? Mungkin takdir meminta begini untuk saat ini tau bahkan untuk selamanya. Kau tahu, perjalanan panjang ini tak sesederhana itu, rasa ini sederhana, cinta ini pun sederhana tapi juga tidak sesederhana itu. Berjuta kenangan ini sangatlah sederhana tapi juga  tidak sesederhana itu. Terlalu disayangkan jika harus dilupakan. Dimana perjalanan ini adalah perjalanan panjang, jauh yang tanpa disengaja untuk saling mengenal diri mengenal satu sama lain. Sesederhana itu cinta kita.
Yang aku harap dari hari ini adalah menanti kapan waktu itu tiba. Dimana cinta kita benar-benar bersatu dihadapan-Nya, dengan cinta-Nya, kasih sayang-Nya, restu-Nya, Ridho-Nya juga berkah dari-Nya. Di hari janji suci itu benar-benar terucap pada waktu yang tepat dan indah segala didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar