Sabtu, 17 Oktober 2015

Puisi Patah Hati

Deru ombak yang memecahkan tangisku
masih kan engkau mengingat semua kata yang pernah terucap darimu?
atau apa memang kata itu terucap karena sebuah ketidaksengajaan?
atau karena aku yang terlalu bodoh..
bodoh! sempat mempercayaimu untuk singgah di hidup ini,
bodohnya aku yang menjamu mu dengan segudang cinta..
andai malam bisa berbicara dalam kelam
andai malam bisa bercerita tentangku
tentang sebuah pengorbanan,kesabaran dan sebuah penantian
akan kah ada lagi bintang yang akan bersinar terang?
tidak..
karena semua bintang hanya akan mendapati air mataku di setiap jenggal sinarnya,
dan apabila malam itu disirnakan oleh siang
akankah ada siang yang begitu terang menyinari jagad raya ini?
tidak..
sakit ini terlalu kelam,
sakit ini terlalu binasa,
sebuah perpisahan tanpa sebab apapun harus memutuskan sebuah perjalanan panjangku,
dan kini ada sosok lain yang begitu cepat mengga tikan ku di tengah perjalanan itu..
aku bahagia,
dan secepatnya aku akan menyusul kebahagiaan mu.
kebahagiaan yang kamu peroleh karena menyakitiku.
tapi lihatlah kebahagiaan ku kebahagiaan yang aku peroleh karena keikhlasanku merelakanmu dengan yan lain
°°
          Karena kau (kelam) – oleh Ikka Wahyu Saputri
          Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar