
"Makkah sekarang sudah
seperti Las Vegas, " begitulah pernyataan yang dilontarkan Ali
al-Ahmad, direktur Institute for Gulf Affairs-lembaga riset oposisi Saudi- yang
berbasis di Washington, melihat perkembangan kota suci Makkah saat ini.
Bukan
rahasia lagi kalo sekarang Makkah dijadikan bisnis oleh umat Islamnya
sendiri, mulai dari kerajaan di arab hingga petinggi-petinggi yang
diamanatkan menjaga Kota Suci ini .
Islam seolah mulai dihancurkan oleh umatnya sendiri.
Islam seolah mulai dihancurkan oleh umatnya sendiri.
Kota makkah, yang
harusnya menjadi pusat ibadah umat Islam diseluruh dunia, juga sebagai kota
suci ini sekarang mulai terkikis ketenangan dan kekhusyukannya. Mengapa? Karena
tanpa kita sadari atau kita sadari, ka'bah sebagai pusat arah sholat umat Islam
sedunia ini mulai tenggelam diantara banyaknya gedung-gedung pencakar
langit.
Menurutnya pula (Ali
al-Ahmad), perkembangan dan pembangunan kota mekah saat ini adalah sebuah
bencana. "Hal ini akan memberikan pengaruh buruk bagi umat Islam.
Ketika mereka ke Makkah mereka tidak punya perasaan apapun, tidak ada keunikan
lagi. Apa yang anda lihat cuma semen dan kaca, " ujar Beliau serius.
Pernyataan tersebut,
memang didasari oleh berbagai alasan yang sudah sangat jelas. Kota Mekkah saat
ini memang sudah dipenuhi dengan bangunan-bangunan tinggi. Mulai dari
hotel-hotel besar, pusat perbelanjaan, dan toko-toko besar yang menawarkan
produk-produk barat. Sebut saja misalnya, kedai kopi Starbucks, Cartier
and Tiffany, H&M, Topshop, serta Pusat perbelanjaan Abraj Al-Bait.
Pusat Perbelanjaan
Abraj Al-Bait tersebut merupakan salah satu mall terbesar di saudi, yang
dipenuhi dengan monitor-monitor televisi flat, cahaya lampu-lampu neon,
pusat hiburan, restoran-restoran cepat saji, bahkan toko pakaian dalam. Bahkan
pusat perbelanjaan ini, direncanakan akan menjadi gedung tertinggi ketujuh di
dunia yang dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit dan tempat sholat yang
luas.
Pegunungan di dekat
Jabal Omar, juga tidak berbeda nasibnya, kini lokasi tersebut sudah diratakan.
Rencananya, akan dibangun kompleks hotel dan lebih dari seratus gedung-gedung
tinggi.
"Ini adalah akhir dari Makkah, " kata Irfan Ahmad dari London,
seorang pendiri Islamic Heritage Foundation, yang secara khusus aktivitasnya
mempertahankan peninggalan-peninggalan bersejarah di Makkah, Madinah dan
tempat-tempat lainnya di Arab Saudi.
"Sebelumnya, bahkan pada masa Ustmani, tak satu pun gedung-gedung
di Makkah yang tingginya melebihi tinggi Masjid Haram. Sekarang, banyak gedung
yang lebih tinggi dari Masjid Haram dan tidak menghormati keberadaan masjid
itu, " tukas Irfan.
Semuanya, dengan alas an uang. Uang, menjadi ambisi para pedagang dan
pengusaha mendirikan tempat-tempat perbelanjaan tersebut. Kenapa makkah? Karena
setiap tahun kota suci ini dibanjiri umat islam yang akan beribadah haji dari
seluruh pelosok dunia. Kota ini seolah menjadi daya tarik para investor untuk
mendirikan tempat-tempat penginapan, perdagangan dan lainnya.
Tidak hanya karena uang, beberapa organisasi islam menyatakan, bahwa
berdirinya gedung-gedung megah disekeliling mekah juga dikarenakan faktor
agama. Mereka menuding pemerintah Saudi mengizinkan kelompok konservatif untuk
menghancurkan tempat-tempat bersejarah dengan alasan khawatir tempat itu
justeru disembah-sembah oleh para pengunjung.
Bahkan, sebuah tempat dimana nabi Muhammad dilahirkan, akan dihancurkan,
dan dijadikan kamar mandi. Benar-benar tidak menghormati Nabi Muhammad.
"Sama sekali tidak menghormati Kabah, tidak menghormati rumah Tuhan
atau lingkungan dari tempat-tempat bersejarah itu, " kata Sami Angawi,
seorang arsitek Saudi yang ingin mempertahankan peninggalan bersejarah di
Makkah.
"Padahal, memotong pohon saja seharusnya tidak boleh dilakukan di kota ini, " sambungnya.
"Padahal, memotong pohon saja seharusnya tidak boleh dilakukan di kota ini, " sambungnya.
Pasar malam, tempat dimana para jamaah harusnya bisa menjual barang-barang
yang dibawa, sekarang sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan
keluarga-keluarga di Makkah yang biasa menyambut para jamaah haji, sudah tidak
terlihat lagi sejak rumah-rumah mereka digusur untuk perluasan Masjid Haram di
era tahun 1970-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar